top of page
0
Search

Binatang-Binatang Raksasa

  • qprivatenumber
  • Jan 25, 2019
  • 5 min read

Delapan binatang raksasa yang hampir tidak mungkin diketemukan

Ukurannya besar-besar, akan tetapi bukan agunan jika binatang-binatang ini mudah diketemukan. Demikian sebaliknya, hewan-hewan ini termasuk juga langka serta terancam punah.

Tersebut delapan salah satunya:

1. Armadillo Raksasa (Priodontes maximus)

Pikirkan satu binatang seukuran babi besar dengan badan yang dipenuhi sisik, serta cakar depan selama 20 sentimeter yang seperti belati. Itu armadillo raksasa. Tetapi, mereka begitu pandai bersembunyi serta beberapa ilmuwan mesti menggunakan camera pengintai untuk pelajari mereka.


“Sangat dikit orang yang sempat lihat armadillo raksasa di alam liar,” kata Arnaud Desbiez, yang mengurus Project Armadillo Raksasa di Brasil. "Dalam tempat riset lapangan, pemilik peternakan yang lahir serta besar di sini juga tidak pernah lihat armadillo raksasa sebelum project ini diawali." Dengan berat sampai 50 kg serta panjang sampai 1,5 mtr., Priodontes maximus diketahui menjadi spesies armadillo paling besar di Bumi.


Tetapi sebab ukurannya yang 2x semakin besar dari spesies armadillo lainnya, mereka tidak dapat bergulung serta membuat bola saat terasa terancam. Demikian sebaliknya, mereka akan menggali lubang bawah tanah dengan cakarnya. Armadillo raksasa digolongkan menjadi spesies yang rawan kehilangan habitat sebab perburuan, tapi masyarakat lokal memandang penampakan mereka menjadi tanda-tanda jelek.


2. Cumi-cumi Raksasa (Architeuthis)

Bisa saja mereka ialah binatang raksasa yang sangat keji yang mengintai dibawah permukaan laut. Cumi-cumi raksasa ini panjangnya sampai lima mtr. apabila ditambah lagi tentakelnya, panjangnya dapat jadi lebih dari 13 mtr.. Mereka ialah pemangsa atau predator, dengan keunikan bola mata yang seukuran bola sepak, serta paruh yang bisa mencabik daging. Tetapi, menjadi penghuni laut dalam (dibawah kedalaman 1.000 mtr.), jarang sekali manusia merasakan spesies ini dalam kondisi hidup.


Konon, mereka seringkali mengakibatkan kerusakan kapal-kapal, tapi penampakkan yang terdokumentasikan begitu langka hingga tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Umumnya cumi-cumi raksasa baru terlihat di permukaan laut saat mereka sudah mati atau kritis.


Kehadiran cumi-cumi ini di lingkungan alaminya pertama-tama didokumentasikan dengan film pada tahun 2012. Project itu dilangsungkan oleh satu team ilmuwan internasional yang meluncurkan kendaraan bawah laut di terlepas pantai Jepang. Dengan dikit umpan serta banyak keberuntungan, binatang yang dinantikan itu muncul pun melintas di muka camera mereka.


3. Berang-berang raksasa (Pteronura brasiliensis)

Memang tidak ada gajah, akan tetapi lokasi tropis Amerika Selatan tetap harus penuh dengan binatang-binatang besar. Benua ini ialah rumah buat armadillo serta tenggiling (pemakan semut) raksasa, begitupun capybara, hewan pengerat paling besar dalam dunia.

Di sungai samping timur Andes hidup berang-berang raksasa yang panjangnya dapat sampai dua mtr.. Mereka hidup di grup besar hingga gampang diketemukan.


Walaupun berang-berang raksasa dapat menangani predator alami seperti jaguar -macan tutul, serta caiman -sejenis buaya, mereka dapat jadi korban tingkah manusia. Karakter mereka yang suka bersosialisasi, penuh keingin-tahuan, serta senang bersahabat membuat mereka jadi tujuan empuk beberapa pemburu.


Kulit berang-berang sempat jadi barang yang sangat dicari, yang memunculkan karena begitu mengerikan. Perdagangannya lalu dilarang pada 1975 akan tetapi berang-berang raksasa yang tersisa saat ini terancam sebab habitatnya di Amazon, semakin tergusur pemukiman manusia.


4. Laba-laba pemburu raksasa (Heteropoda maxima)

Bila Anda mengukur laba-laba dari kakinya, laba-laba ini dapat sampai panjang 30 sentimeter. Untungnya, hampir tidak mungkin buat Anda menemukannya dibawah karpet Anda, terkecuali Anda bangun rumah dalam suatu gua di Laos. Bahkan juga disana juga, penampakan laba-laba ini begitu jarang.


Heteropoda maxima ramai diperbincangkan saat diketemukan pada 2001 oleh Dr Peter Jaegar dari Kampus Johannes Gutenberg di Mainz, Jerman. Jaegar menjelaskan sorotan demikian besar itu selanjutnya berefek jelek pada laba-laba itu, belumlah ada ketentuan mengenai perdagangannya walau sebenarnya minat untuk membuatnya hewan peliharaan tinggi sekali.


Ia menjelaskan dari tiap-tiap 100 laba-laba yang di-import menjadi ‘binatang peliharaan,’ mungkin ada 1.000 laba-laba yang hancur sebab dikeluarkan dari habitat aslinya. Betapapun, Jaegar menjelaskan, fakta jika laba-laba itu umurnya pendek, bisa saja akan kurangi keinginan.


5. Kodok Goliath (Conraua goliath)

Kodok paling besar dalam dunia beratnya dapat sama juga dengan bayi yang baru lahir, yakni seputar 3,2 kg. Walaupun tubuhnya besar, kodok ini masih pada perasaan alami menjadi amfibi untuk bersembunyi. Warnanya yang hijau berbintik-bintik membuat mereka pas berkamuflase di bebatuan berlumut.


Mereka hidup di sungai-sungai dekat pesisir di rimba Afrika barat.

Disaksikan dari ukurannya, Anda mungkin menduga jika nada kodok ini akan mengelegar. Tapi sebenarnya, kodok raksasa tidak mempunyai kantong vokal hingga mereka cuma dapat bersiul untuk menarik pasangan.


Kodok ini termasuk binatang yang terancam. Populasi mereka dilaporkan selalu alami penurunan, sampai tinggal 50% dalam tiga generasi paling akhir. Kodok ini tetap dicari untuk makanan spesial serta untuk perdagangan internasional hewan piaraan– diantaranya untuk pertandingan lompat kodok di AS.


Sebagaian kodok memang di-export untuk program penangkaran, tapi perihal ini tidak terlalu sukses. Beberapa pemerhati lingkungan sekarang berkonsentrasi untuk kerja bersama dengan komune lokal untuk mendesak perburuan asal-asalan.


6. Kupu-kupu sayap burung Ratu Alexandra (Ornithoptera alexandrae)

Di Papua Nugini, ada kupu-kupu yang besar sekali hingga dapat seringkali dibanding dengan burung. Kupu-kupu ratu Alexandra hidup di lokasi kecil di rimba tropis dekat pesisir utara. Kupu-kupu jantan tampak fantastis dengan catatan warna biru-hijau serta hitam di sayap dan warna kuning cerah di badannya. Sesaat yang betina, warnanya lebih teduh dengan aksen krem. Akan tetapi, yang betina mempunyai ukuran 3x semakin besar dari jantan. Ukuran sayapnya dapat sampai 30 sentimeter.


Sesudah diketemukan pada 1906, kupu-kupu ini dihargai begitu mahal oleh beberapa kolektor hingga perburuannya menjadi-jadi. Kupu-kupu ini dapat terbang cepat serta susah diamankan hingga beberapa pemburu memakai senapan yang berisi garam untuk memperolehnya.


Pada 1966 dibuatlah ketentuan membuat perlindungan kupu-kupu ini, tapi praktek perburuan ilegal serta perusakan habitat karena industri kelapa sawit serta penebangan pohon sudah dengan menegangkan membuat populasinya menyusut.


7. Isopod raksasa (Bathynomus giganteus)

Pikirkan ada spesies krustasea yang dapat tumbuh lebih panjang dari seekor kucing – dengan panjang 75cm serta berat 1,7kg. Mungkin Anda tidak yakin, tapi mahkluk itu ada, itu isopod -sejenis kelabang- raksasa.


Isopod masuk dalam kelompok krustasea, serta masih tetap berkerabat dengan udang serta kepiting. Ia hidup dibawah laut serta ukuran sebesar itu memang tidak umum. Isopod raksasa ini mempunyai eksoskeleton serta potensi untuk menggulung seperti bola untuk pertahanan. Mereka mempunyai tujuh pasang kaki, dua antena peka, serta mata majemuk yang besar.


Di perairan dingin di terlepas pantai AS, mereka hidup di basic laut serta mengonsumsi bangkai ikan, paus, serta cumi-cumi. Makanan ialah barang langka saat Anda hidup di kedalaman 2.000 mtr. dibawah permukaan laut, hingga bila mereka temukan makanan, mereka condong agresif.


8. Burung hantu pemakan ikan Blakiston (Bubo blakistoni)

Ada perbincangan mengenai burung hantu manakah yang dapat dinobatkan jadi yang paling besar, tapi burung hantu pemakan ikan Blakiston dapat jadi peserta favorit. Beratnya dapat sampai 4,6 kg serta bentangan sayapnya dapat sampai dua mtr..


Makhluk ini diketemukan oleh Thomas Blankiston pada 1883, serta seperti namanya, burung hantu ini bertahan hidup dengan mengincar ikan. Mereka umumnya hidup di lokasi sungai Siberia, timur laut Cina, Korea Utara, serta lokasi utara Jepang. Akan tetapi, sekarang burung hantu Blankiston telah jarang diketemukan karena penebangan pohon, penangkapan ikan terlalu berlebih, serta perburuan.


Mereka sekarang dengan sah digolongkan menjadi spesies yang terancam punah. Di Hokkaido, Jepang, burung hantu dengan tradisionil dipandang seperti roh yang membuat perlindungan desa beberapa orang Ainu. Saat ini, peranan itu kembali, serta beberapa penggemar lingkungan coba melestarikan burung hantu. Karena rumah bikinan, penurunan populasi burung hantu sukses di stop. Tetapi tiada rimba sebenarnya hari esok mereka masih tetap tidak tentu.


 
 
 

Comments


  • Black Facebook Icon
  • Black Instagram Icon
  • Black Flickr Icon

© 2023 by Wildlife Photography. Proudly created with Wix.com

bottom of page